Akupun mulai mencari cara untuk mengatasi kesedihan dan kekalutan hatiku.Aku mencoba untuk mendekatkan diri pada ALLAH melalui doa,dan pilihan doa yang aku pilih adalah doa rosario.Aku merasa tertarik pada doa ini,karena ingat akan janji Bunda Maria bahwa ALLAH akan menganugerahkan rahmat bagi siapa saja yang bertekun berdoa rosario.Mulai saat itu,akupun berdoa rosario setiap hari.Aku berusaha untuk tidak meninggalkan doa itu pada malam hari,meski seringkali aku merasa capek karena seharian bekerja.
Dan selama 3 tahun ini,aku benar-benar merasakan anugerah dari doa ini.Dengan merenungkan peristiwa-peristiwa dalam rosario,aku merasa dikuatkan.Dengan mendaraskan doa salam maria,aku merasa mendapat ketenangan.Hal ini begitu kurasakan dalam hidup sehari-hari,setiap terbentur masalah,aku lebih tenang dan tidak mudah tersulut emosi.Ya,meskipun terkadang,aku masih juga mengalami pasang surut dalam hidup,namun sekarang,setiap kali mengingat nama Maria,aku memperoleh penghiburan.Seringkali pula aku mendapat jalan keluar yang aku rasa sebagai sebuah mukjijat,jika terbentur pada suatu masalah yang rumit.
Doa rosario juga mendorongku untuk meneladani Bunda Maria terutama dalam kesetiaan untuk mengikuti Kristus.Aku bersyukur,karena meski menikah dengan pasanganku yang berbeda iman,namun aku tetap dapat mengikut Kristus.Bahkan restu Bunda Maria melalui doa rosario melunakkan hati pasanganku,sehingga ia bersedia untuk menikah secara Katolik pada bulan Juli lalu.
Dengan semua ini,tidak berlebihan bila aku mengatakan bahwa Maria sudah menjadi bagian hidupku.Sebagai ibu rohani,dia selalu ada,siap mendengarkan keluhanku,membantuku dalam kesulitan dan menyediakan berkat dan restunya agar aku semakin bertumbuh dalam iman akan Yesus Kristus.
Terimakasih bundaku........
Stefanus Nanang Setyo Wibowo
(akuntan bagian konfirmasi Kopkar PT.Gudang Garam Kediri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar