Salam ya Bunda....

Salam perawan termulia...
Engkaulah hidup dan harapan kami
Kepadamu kami gantungkan harapan
Ditanganmu kami letakkan hidup kami
Dengan kasih keibuanmu
Peliharalah kami
Dan hantarlah kami
Kepada Yesus Kristus,puteramu
Sumber kehidupan kami.....

Kamis, 02 Desember 2010

O tangan mulia...

O tangan mulia
Yang memegang tubuh suci Sang Penyelamat dunia
Yang tak terbendung semesta
Pencipta alam raya
Kau peluk mesra
Kau dekap sayang

Bagaimana para nabi tak iri melihatnya
Yang dinantikan sepanjang masa
Kini pulas tertidur dalam buaianmu
Yang dijanjikan pada Adam dan keturunannya
Sekarang kau sangga dengan lengan dan jari-jarimu

Sungguh pantaslah kami memujimu
Karena Tuhan sendiri berkenan kau pegang
Dan kamipun berharap
Tangan muliamu selalu melindungi kami

Kamis, 25 November 2010

Pencinta Maria : St.Maximilianus Maria Kolbe

"kita harus menaklukan seluruh semesta dan setiap jiwa,sekarang dan sampai akhir dunia,demi kemuliaan Maria yang dikandung tanpa noda,dan kemudian melalui dia,membawa mereka pada hati kudus Yesus"

Santo Maximilianus Maria Kolbe merupakan anak kedua dalam keluarga Kolbe.Ia terlahir dengan nama Raymond,pada 8 Januari 1894 di Zdunska Wola.Pada hari itu juga,ia dibaptis di Gereja Kenaikan Maria ke surga.Ia dibesarkan dalam keluarga yang miskin tapi penuh cinta.Orangtuanya merupakan pekerja keras.Mereka mendidik Maximilianus dan saudara-saudaranya dalam semangat kristiani yang kental.Ketika kecil,Maximilianus  sangat mengidolakan St,Fransiskus Asisi.Ia bertekad selalu bergembira sebagaimana St.Fransiskus yang selalu larut dalam sukacita rohani dan bercita-cita bisa berbicara dengan burung-burung,selayaknya yang dilakukan St.Fransiskus.

Arah hidupnya sebagai orang kudus mulai terbaca,ketika tahun 1906,Maximilianus mengalami peristiwa yang membuatnya berubah.Ia menjadi pendiam dan seringkali menangis saat berdoa.Sang ibupun menanyakan penyebab perubahan perangainya.Dan keluarlah pengakuan dari mulut Maximilianus kecil.Kepada ibunya Maximilianus dengan berurai air mata mengaku melihat Bunda Maria ketika sedang berdoa di Gereja Santo Matius,dekat tempat tinggalnya.Ia memohon kepada Bunda Maria,agar menunjukkan kepadanya,akan jadi apa ia kelak.Bunda Maria lalu menunjukkan kepadanya 2 mahkota,masing-masing berwarna putih dan merah.Dengan penuh kelembutan,Bunda Maria mempersilakan Maximilianus memilih mahkota mana yang disukainya.Bunda Maria menjelaskan,bahwa mahkota putih melambangkan kekudusan,sedangkah mahkota merah melambangkan kemartiran.Maximilianuspun menyatakan menerima keduanya sebagai anugerah dari ibu surgawinya itu.Sejak itulah,jalan hidup Maximilianus berubah.Ia selalu dipenuhi kesadaran untuk berkorban demi orang lain,dan seringkali tampak bahwa wajahnya bersinar.


Pada umur 13 tahun,Maximilianus memasuki seminari Fransiskan di kota Lvov.Diapun mengganti namanya dengan nama biara Maximilianus.Ia menyelesaikan studinya di Roma dan pada 1918 ditahbiskan sebagai imam.


Maximilianus memiliki devosi yang besar pada Santa Maria Tak bernoda.Tahun 1917,ketika masih menjalani studi untuk persiapan imamat,ia mendirikan sebuah gerakan bernama : "Pasukan dari Yang Tak bernoda asal".Para anggota gerakan ini mempersembahkan hidupnya bagi Bunda Maria dan datangnya kerajaan Allah di muka bumi.Untuk mendukung gerakannya itu,Maximilianus juga menerbitkan majalah bernama "Ksatria dari Yang bernoda asal" yang berisi berbagai hal tentang pengetahuan seputar Maria demi meningkatkan kecintaan dan pelayanaan kepada Santa Perawan.Pada tahun 1922 majalah itu telah dicetak sebanyak 500 eksemplar dan pada tahun 1939 jumlahnya telah menembus 1 juta eksemplar.Pada tahun 1931,Maximilianus berangkat menjadi misionaris ke Jepang.Disana,tepatnya di Nagasaki, ia mendirikan Kota Perawan Maria Tak bernoda (Mugenzai no sono) dan menerbitkan edisi bahasa Jepang majalah "Ksatria dari Yang Tak bernoda asal" (Seibo no kishi).


Sebelum bermisi di Jepang,Maximilianus berkarya di negara asalnya,Polandia.Disana ia mendirikan kota Maria yang disebut Niepokalanow.Nama ini merupakan istilah Polandia dari Immaculata,gelar Bunda Maria yang sangat dicintainya.Dikota itu,Bunda Maria benar-benar dimuliakan.Bunda Maria menjadi segalanya.Kota ini menjadi pusat komunitas kehidupan religius Polandia,yang didiami lebih dari 700 biarawan.Tentang komunitas ini Maximilianus berkata,"Di komunitas ini,Maria adalah segalanya.Dialah jantung dan tujuan akhir.Dialah cita-cita dan kekuatan.Kita hidup,menderita,bekerja dan mati untuk dia.Untuk Marialah,seluruh kemuliaan".Komunitas ini berkarya untuk menolong orang miskin,mengembangkan devosi pada Maria dan pembinaan calon imam.


Setahun bermisi di Jepang,Maximilianus kembali ke Polandia.Pada tahun-tahun itu,dunia dilanda perang dunia kedua.Pasukan Jerman yang menjadi musuh sekutu menyerbu dan menguasai Polandia.Semua wilayah diduduki,tak terkecuali Niepokalanow.Disana pada tahun 1941,Maximilianus ditangkap oleh satuan intelejen Jerman,SS.Maximilianus kemudian dikirim ke kamp konsentrasi Auschwitz dengan nomor tahanan 16670.Namun meskipun telah ditahan,Maximilianus  tetap menjalankan aktifitasnya sebagai imam,dengan cara sembunyi-sembunyi.Ia tetap mempersembahkan misa suci dipenjara dan senantiasa berpesan agar para tahanan  tidak melupakan cinta.


Pada malam tanggal 3 Agustus 1941,seorang tahanan di sektor yang sama dengan Maximilianus melarikan diri.Pasukan Jerman yang marah memutuskan untuk mengganti tahanan yang kabur itu dengan 10 nyawa tahanan lainnya.Salah satunya  seorang polisi Polandia,Franciszek Gajowniczek.Polisi itu menangis tersedu-sedu  ketika akan dihukum mati,karena teringat istri dan anak-anaknya.Serta merta Maximilianuspun maju dan menawarkan diri  untuk menggantikan tempat  polisi itu dan menerima  hukuman mati.Pertukaran itupun disetujui.Maka  Maximilianus bersama 9 tahanan lain  dihukum mati didalam kamar gas beracun.Tapi ajaib,hingga beberapa hari,Maximilianus masih bertahan  hidup,sehingga pada 14 Agustus 1941 iapun disuntik  mati.

Sebagai penghormatan atas kesucian dan teladan hidupnya,Maximilianus dikukuhkan sebagai Beato oleh Paus Paulus VI.Dan pada tahun 1982,Paus Yohanes Paulus II mengkanonisasinya sebagai Martir Cinta Kasih.Santo Maximilianus menjadi orang pertama yang dikanonisasi setelah perang dunia II.

Kecintaan Maximilianus kepada Bunda Maria,mendorongnya untuk mewartakan cinta kasih dan memenangkan jiwa-jiwa untuk kemuliaan Kristus.Ia sangat mencintai Kristus,sebagaimana Bunda Maria begitu mencintai putranya. (diterjemahkan dari piercedhearts.org)

Maria Berbicara : Jangan takut..

" Dengarlah baik - baik,percayalah sungguh - sungguh putraku yang paling kecil,
bahwa tidak ada sesuatupun yang akan menakutkan engkau....
yang akan menganggu engkau....
juga tidak ada sesuatupun yang akan memuramkan wajahmu,menggelisahkan hatimu.....
Dan janganlah takut akan berbagai penderitaan yang akan menyayat hatimu.
Bukankah saya yang berada disini adalah ibumu ?
Bukankah engkau berada dalam kesejukan naunganku ?
Dalam embusan angin sepoi dibawah naunganku ?
Bukankah aku sumber kepuasan dan kesenangan hatimu ?
Bukankah engkau terbuai dalam mantelku ?
Mendekap dalam pelukan tangan - tanganku ? "



- Pesan Bunda Maria pada Juan Diego pada penampakan di Guadalupe,Meksiko-

Selasa, 23 November 2010

Gelar Maria

Menurut kamus besar bahasa Indonesia,gelar merupakan sebutan kehormatan yang biasanya ditambahkan pada nama atau ditujukan pada seseorang.Merujuk pada pengertian ini,maka gelar yang diberikan pada Bunda Maria merupakan ekspresi penghormatan dari umat.
Pertanyaannya,mengapa Maria dihormati  sehingga memperoleh banyak gelar?
Tentu saja karena peranan yang besar dari Bunda Maria dalam sejarah keselamatan manusia yang diimani oleh Gereja.Peranan ini tidak saja terbatas dalam kapasitas Maria sebagai perempuan yang melahirkan Kristus,sang Allah Putera penyelamat dunia.Namun lebih dari itu.Banyak gelar diberikan kepada Maria,karena peranannya dalam tata penyelamatan tetap aktual sepanjang sejarah Gereja sampai selama-lamanya.Seperti dijelaskan dalam Lumen Gentium no.62 bahwa keibuan Maria dalam tata rahmat berlangsung terus tanpa putus, mulai dari persetujuan yang diberikannya dengan setia pada saat menerima kabar gembira dari malaikat Gabriel dan yang dipertahankannya tanpa ragu sampai di kaki salib sampai kepada kesempurnaan abadi semua orang beriman. Karena setelah diangkat ke surga, Maria tidak meninggalkan tugas ini, melainkan melanjutkannya melalui peraantaraan limpah dengan memberikan kita anugerah keselamatan abadi.Dengan ini,tidak heran,bila Maria begitu dikagumi,dicintai dan disanjung melalui gelar-gelar yang diberikan kepadanya.
Lalu sebenarnya berapa banyak gelar yang diberikan pada Maria ?
sebuah sumber menyebut,ada 117 gelar yang diberikan pada Maria,namun rasanya,jumlah sesungguhnya lebih dari itu,karena setiap daerah atau komunitas-komunitas umat mempunyai gelar khas yang diberikannya pada Maria.Hanya saja,gelar-gelar itu dapat dikelompokkan menjadi :
1. gelar doktrinal
merupakan gelar yang diberikan pada Maria terkait dengan dogma-dogma gereja,seperti Maria Bunda Allah (Theotokos),Maria dikandung tanpa noda (Immaculata),Maria tetap perawan,dan Maria diangkat ke surga (Asumpta).
2. gelar devosi
merupakan gelar-gelar Maria yang bersifat puitis atau alegori.Gelar-gelar ini banyak diambil dari kitab suci,seperti Benteng Gading,Rumah kencana,tabut perjanjian,pintu surga,bintang samudera dan sebagainya.
3. gelar karena penampakan atau pengaruh geografis
merupakan gelar yang diberikan kepada Maria karena kehadirannya ditempat tertentu atau karena penghormatan yang diberikan umat suatu daerah,misalnya Maria La Sallete,Maria Bunda Karmel,dan sebagainya.
Gelar-gelar Maria ini umumnya dapat kita jumpai dalam litani Santa Perawan Maria yang disusun oleh St.Petrus Kanisius pada pertengahan abas 16 dan dipublikasikan sekitar tahun 1558 untuk menggairahkan kembali devosi kepada Bunda Maria yang lesu akibat reformasi Protestan.Litani ini kemudian disahkan oleh Paus Sixtus V tahun 1587 di gereja Loreto,sehingga dikenal sebagai litani loreto.
Diantara sekian banyak gelar Maria ini ada 4 gelar utama sebagaimana yang tercantum dalam Katekismus Gereja Katolik artikel 969 dan Konstitusi dogmatis Lumen Gentium 62 yaitu pengacara (advocata),penolong (auxiliatrix),perantara (mediatrix) dan pembantu (ajutrix). 

-dari berbagai sumber-

Sharing : "Maria Bagian Hidupku.."

Sejak kecil aku telah mengimani Kristus dalam Gereja Katolik.Hanya saja sepanjang hidupku,aku merasa bahwa imanku masih suam-suam kuku.Namun peristiwa meninggalnya ayah 3 tahun lalu,menjadi titik balik dalam kehidupan imanku.Kesedihan karena kehilangan ayah,membuatku kehilangan gairah untuk menjalani aktifitas.
Akupun mulai mencari cara untuk mengatasi kesedihan dan kekalutan hatiku.Aku mencoba untuk mendekatkan diri pada ALLAH melalui doa,dan pilihan doa yang aku pilih adalah doa rosario.Aku merasa tertarik pada doa ini,karena ingat akan janji Bunda Maria bahwa ALLAH akan menganugerahkan rahmat bagi siapa saja yang bertekun berdoa rosario.Mulai saat itu,akupun berdoa rosario setiap hari.Aku berusaha untuk tidak meninggalkan doa itu pada malam hari,meski seringkali aku merasa capek karena seharian bekerja.
Dan selama 3 tahun ini,aku benar-benar merasakan anugerah dari doa ini.Dengan merenungkan peristiwa-peristiwa dalam rosario,aku merasa dikuatkan.Dengan mendaraskan doa salam maria,aku merasa mendapat ketenangan.Hal ini begitu kurasakan dalam hidup sehari-hari,setiap terbentur masalah,aku lebih tenang dan tidak mudah tersulut emosi.Ya,meskipun terkadang,aku masih juga mengalami pasang surut dalam hidup,namun sekarang,setiap kali mengingat nama Maria,aku memperoleh penghiburan.Seringkali pula aku mendapat jalan keluar yang aku rasa sebagai sebuah mukjijat,jika terbentur pada suatu masalah yang rumit.
Doa rosario juga mendorongku untuk meneladani Bunda Maria terutama dalam kesetiaan untuk mengikuti Kristus.Aku bersyukur,karena meski menikah dengan pasanganku yang berbeda iman,namun aku tetap dapat mengikut Kristus.Bahkan restu Bunda Maria melalui doa rosario melunakkan hati pasanganku,sehingga ia bersedia untuk menikah secara Katolik pada bulan Juli lalu.
Dengan semua ini,tidak berlebihan bila aku mengatakan bahwa Maria sudah menjadi bagian hidupku.Sebagai ibu rohani,dia selalu ada,siap mendengarkan keluhanku,membantuku dalam kesulitan dan menyediakan berkat dan restunya agar aku semakin bertumbuh dalam iman akan Yesus Kristus.
Terimakasih bundaku........




Stefanus Nanang Setyo Wibowo
(akuntan bagian konfirmasi Kopkar PT.Gudang Garam Kediri)

Keibuan Maria

" Marilah berlari pada Maria
dan selayaknya anak kecil
letakkanlah dirimu pada lengannya
dengan keyakinan yang teguh dan sempurna
akan kasihnya..."




-St.Fransiskus de Sales-

.....Dengan Maria......


"Dengan mengikutinya,kau tidak akan tersesat....
  Dengan berdoa kepadanya,kau tidak akan dikecewakan....
  Dengan memikirkannya,engkau tidak akan lalai dan berbuat kesalahan....
  Dengan dukungannya,engkau tidak akan terjatuh....
  Dibawah perlindungannya,kau tidak akan pernah merasa takut...
  Dengan petunjuknya,kau tidak akan pernah lelah...
  Dengan kebaikan hatinya,kau pasti diselamatkan...."



- St.Bernardus-

Mencintai Ibu

Bagi seorang anak,ibu adalah segalanya.
Dalam rahim ibulah,anak memperoleh tempat tinggal pertamanya
Dari ibulah,anak mendapat sari makanan untuk pembentukan raganya
Dari ibulah,anak mendapatkan air susu yang sangat bermanfaat untuk pertumbuhannya
Ditangan ibulah,anak digendong dengan mesra
Dalam dekapan ibulah,anak bisa terlelap dengan aman
Ibulah yang dengan setia menemani anak dalam masa-masa hidupnya
Ibulah yang menenangkan tangis anak
Ibu senantiasa memberi yang terbaik bagi anaknya
...........................................
Demikian juga dengan dia
Seorang perawan dari Nazaret
Yang oleh karena rahmat Allah menjadi ibu semua makhluk
dialah MARIA.......
dari rahimnyalah kita dilahirkan baru dalam iman
darinyalah kita memperoleh air susu keutamaan yang membuat kita tumbuh dalam iman
kasih keibuannya senantiasa memelihara hidup kita
kepada dia kita berlari dan mengadu jika terbentu kesulitan
dan dengan kasih keibuannya,dia memelihara kita
mendekap kita agar tidak kuatir
memeluk kita agar tidak takut
mengusap air mata kita
selalu menyertai langkah kita
yang terpenting
dia memberikan kepada kita yang terbaik dari seluruh anugerah
yaitu YESUS KRISTUS
yang oleh-Nya kita diselamatkan.......
....................................
Sungguh dialah bunda surgawi kita
Jika kita mencintai ibu kita yang tampak
Maka tak berlebihan bila kitapun mencintai ibu rohani kita ini
sehingga pantaslah kita berseru
SALAM YA BUNDA....TERIMALAH CINTA ANAKMU